Ratusan sopir taksi yang berada di Bandara Kualanamu International Airport (KNIA) kembali melakukan aksi mogok, Selasa (10/12/2013). Aksi dilakukan karena sejak Bandara dipindahkan dari Polonia Medan beberapa bulan lalu mereka kesulitan mencari sewa di Bandara.
“Kami hanya ingin agar Bus Damri dan ALS yang beroperasi di Bandara ini bisa dibatasi jam beroperasinya. Sekarang jangankan bergaji, bayar uang setoran taksi aja nggak bisa lagi, hari ini kami sepakat untuk tidak cari sewa,” ujar Supen, salah satu sopir taksi.
Para sopir taksi ini menilai armada yang ada di Bandara Kualanamu tidak sesuai dengan jumlah penumpang yang ada. Berbeda dengan penumpang saat di Bandara Polonia Medan. Di Polonia hanya ada 4 armada taksi yang boleh beroperasi, namun di Bandara Kualanamu ada 6 jenis armada yakni Karsa, Matra, Blue Bird, Nice Trans, Kokapura dan Puskopau.
“Sekarang untuk taksi saja sudah ada 400 lebih disini, gimana kami mau dapat gaji. ALS dan Damri juga ada, kereta api juga ada disini. Sudah nggak makan anak istri kami,” teriak para sopir.
Aksi damai yang mereka lakukan ini mendapat pengawalan dari Polisi. Kapolsek Beringin, Iptu Iwan Kurniawan tampak di sekitar sopir taxi.
“Dari jam 9 tadi mereka mogok, bukan yang pertama kali juga ini, aksi damai mereka,” ujar Iwan Kurniawan.(dra/tribun-medan.com)