Proyek Kereta Api Bandara Tertuda Akibat Jaringan Pipa Jebol

52

PT Angkasa Pura II menghentikan proses pembangunan stasiun kereta bandara Soekarno-Hatta yang telah berjalan pada tahap pemasangan tiang pancang. Penghentian proyek bagian dari fasilitas transportasi massal bandara ini dilakukan karena jaringan pipa air bandara di dalam bawah tanah rusak.

“Pipa induk air retak membuat menjadi rusak,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura II Budi Karya Sumadi, akhir pekan lalu.

Budi mengatakan, kerusakan jaringan air bandara terjadi karena dampak dari proyek stasiun bandara yang telah berjalan. Menurut dia, retaknya jaringan pipa induk disebabkan oleh pergerakan alat berat ekskavator pada tahap pemasangan tiang pancang di sekitar lokasi. Gerakan ekskavator ditambah faktor pipa air yang sudah tua, berusia 30 tahun,” kata dia.

Pipa air bandara jebol pada Jumat, 13 Februari lalu, yang menyebabkan Bandara Soekarno-Hatta mengalami krisis air selama tiga hari. Dampak dari jebolnya pipa air di kedalaman 10 meter yang berada di bawah proyek pembangunan stasiun kereta bandara itu membuat pasokan air bersih ke terminal 1 dan 2 terhenti. Hal ini berdampak pada layanan air bersih di toilet dan musala bandara terganggu. Krisis air bersih ini mulai teratasi beberapa hari kemudian, setelah teknisi bandara memperbaiki pipa air yang bocor.

Karena kerusakan itu, kata Budi, perlu kehati-hatian dalam mengerjakan proyek pembangunan di kawasan bandara. Karena, kata dia, ini bisa berdampak pada jaringan utilitas bandara lainnya seperti, jaringan listrik, telepon, dan kabel optik yang berada di dalam tanah. Untuk itu, kata Budi, pihaknya memutuskan untuk menunda sementara pengerjaan proyek tersebut. “Ditunda dulu dan akan dilanjutkan kembali Oktober 2015 mendatang,” kata Budi.

Pembangunan Stasiun Kereta Api di dalam area Bandara Soekarno-Hatta telah dimulai November 2014 dengan pemasangan ratusan tiang pancang. Stasiun kereta api ini akan berdiri di lahan seluas 7.200 meter persegi dan diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar Rp 193 miliar yang dikerjakan oleh perusahaan BUMN PT Adhi Karya (Persero), yang juga mengerjakan proyek Terminal 3 Ultimate. Awalnya, seluruh bangunan stasiun akan rampung paling lambat bulan Desember 2015. Dengan adanya penghentian proyek ini dipastikan jadwal rampung proyek mundur.

Baca juga:  Kuburan Berbentuk Sirip Pesawat

Selanjutnya akan dilanjutkan dengan Pembangunan Integrated Building Tahap 2 (area parkir) di tahun 2015 mendatang sehingga penumpang yang naik dan turun KA dapat langsung menuju ke Terminal 1 atau Terminal 2. Stasiun ini juga direncanakan terintegrasi dengan Automated People Mover System (APMS) yang akan menghubungkan Terminal 1, 2, & 3 sampai ke area Sky City.

Stasiun kereta api bandara ini nanti akan memiliki kapasitas kapasitas peron 2.000 pax dan kapasitas bangunan 1.500 pax, serta dilengkapi berbagai fasilitas seperti ticketing counter,public hall, tapping gate in, waiting lounge, commercial area, toilet, musala, station headroom, konektivitas ke integrated building, dan APMS station.

 

 

Sumber

Previous articleMau Mengambil “Hati” Pramugari? Begini Caranya
Next articleMNC Channels Light Run Hadir Kembali!