Menanti Patung Terbesar di Dunia, Garuda Wisnu Kencana

226
foto Masterplan Kompleks Garuda Wisnu Kencana

BALI adalah surga bagi patung-patung bernuansa magis dan juga unik. Baru-baru ini Pulau Dewata berupaya menghadirkan patung terbesar di dunia yang berlokasi di Garuda Wisnu Kencana untuk menarik minat para wisatawan.

Kompleks patung tersebut menghadirkan patung Dewa Hindu Wisnu yang dilambangkan melalui Garuda. Pembuatannya pun menghabiskan waktu sekira 25 tahun dengan dana USD100 juta atau sekira Rp1,3 triliun, di mana banyak perjuangan yang harus dilalui karena tak sedikit kendala yang bermunculan untuk merampungkan proyek ini.

Setelah bertahun-tahun perencanaan, desain ulang, kekurangan dana, konstruksi maju dan mundur, pemahat Nyoman Nuarta mengatakan bahwa proyek tersebut harus selesai pada September mendatang. Dan tahap terakhir pemasangan kulit patung ke kerangka beton dan baja berlangsung dengan baik. Cakar tembaga dan kuningan Garuda akhirnya mencengkeram landasan beton yang kokoh.

“Ini relatif mudah, dibandingkan dengan rekayasa kompleks dan penggalangan dana untuk proyek pribadi. Saya tidak lagi memikirkan untuk mendapatkan keuntungan dari proyek ini tapi saya hanya ingin menyelesaikan proyek ini karena ini adalah harga diri saya – keluarga saya dan saya – itu dipertaruhkan, jadi harus selesai,” kata Nyoman Nuwarta, dilansir dari ABCnews.

Garuda Wisnu Kencana memiliki tinggi 75 meter, lebih tinggi 30 meter dibandingkan patung Liberty di New York. Namun, patung Liberty kurus, dan tinggi sedangkan Garuda memiliki lebar hampir 64 meter. Hal itu membuat hidup menjadi rumit bagi para insinyur proyek. Mereka tak ingin Garuda ini benar-benar terbang.

“Kami telah merancang patung ini untuk bertahan dalam 100 tahun ke depan,” kata kepala konstruksi Apul Sihotang.

Untuk itu pemahat dan konstruktor melakukan uji terowongan angin di Kanada, di mana mereka menghitung kecepatan angin maksimum yang akan terjadi 100 tahun mendatang. Angin kencang memperlambat pemasangan panel tembaga dan perunggu – derek tidak dapat beroperasi jika angin bertiup lebih dari 10 knot.

Baca juga:  Bandara di Jepang Bakal 'Ramah' ke Penumpang Muslim

Sementara, bentuk Garuda sangat kompleks sehingga para insinyur merancang sendi khusus dalam struktur pendukungnya, dengan sampai 11 balok baja besar datang bersamaan pada titik yang sama. Sendi konstruksi normal memiliki 4 atau 6 balok. Bentuk patung yang tidak biasa juga berarti pekerja pemeliharaan tidak akan bisa mencapai bagian luar patung.

“Perbaikan akan dilakukan dari dalam patung. Kami akan membangun catwalk untuk memperbaiki patung dari dalam sehingga bila ada kerusakan, patung itu akan dipotong dari dalam,” kata kepala Apul.

Patung tersebut sedang dibangun oleh tim Nyoman Nuwarta di Bandung, Jawa Barat. Patung dibuat dengan lilin, lalu fiberglass, tembaga, kuningan, lalu dipotong dan digerakkan dengan truk ke Bali untuk pemasangan akhir.

Sebagai orang Bali, Nyoman Nuwarta mengatakan bahwa proyek ini penting bagi Pulau Dewata. “Kita tahu bahwa Bali tumbuh subur dari pariwisata dan budaya. Jika kita tidak mengembangkan budaya maka akan lenyap suatu hari nanti. Jadi kita memiliki tiga tanggung jawab: melestarikan budaya, mengembangkannya, dan menemukan budaya alternatif baru.” tutur Nyoman.

Salah satu orang di balik proyek ini, Ida Bagus Gede Budi Hartawan menjelaskan keberadaan patung ini menjadi penting. Sebab, budaya merupakan identitas Indonesia yang harus dilestarikan, dan diselamatkan.

“Budaya adalah hal yang besar bagi negara kita, peradaban kita, ketika kita berbicara mengenai teknologi, kita mungkin belum berada di sana. Ketika kita berbicara tentang ekonomi, kita mungkin juga tidak berada di sana. Tapi ketika kita berbicara tentang budaya, kita bisa menjadi sama,” kata Gede.

Previous articleSempurnakan Liburan Kamu di Bali Dengan Berkunjung ke Garuda Wisnu Kencana
Next articleDigital Smart Living Jadi Tema BRI Indocomtech Tahun Ini