Ini Kronologi Perempuan yang Todongkan Pistol di Bandara Soekarno-Hatta

235
Berdasarkan informasi, Magfira awalnya jalan kaki dari arah Tangerang ke bandara melalui Jalan Perimeter Selatan, Senin pagi.

Petugas piket sentra pelayanan kepolisian (SPK) Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ajun Inspektur Satu Slamet Haryadi menceritakan kronologis Magfira (21) yang pergi ke Terminal 2D dan menodongkan pistol ke penumpang, Senin siang kemarin.

Berdasarkan informasi, Magfira awalnya jalan kaki dari arah Tangerang ke bandara melalui Jalan Perimeter Selatan, Senin pagi. “Dari saksi mata yang melihat ada perempuan pakai mukena jalan kaki di sepanjang jalan itu. Di tengah jalan, antara dia nyetop taksi atau sopir taksinya ngasih tumpangan, naiklah dia sampai ke Terminal 2D itu. Pintu keberangkatan,” kata Slamet kepada Kompas.com, Selasa (29/3).

Setelah naik taksi, Magfira meminta diantar ke Terminal 2D. Sesampainya disana, sesaat setelah membuka pintu taksi, Magfira menodongkan pistol yang adalah airsoft gun kepada orang di sekitar sana. Sembari menodongkan pistol, Magfira juga memarahi orang-orang di dekatnya. Pada akhirnya, ia pun diamankan anggota marinir dan dibawa ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta.

Magfira berada di polres hingga kakaknya yang bernama Muhammad Sapril (26) datang menjenguk. Sapril datang langsung dari Makassar, Sulawesi Selatan, untuk mengunjungi Magfira. Namun, setelah menghampiri tempat tinggal sementara Magfira di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Sapril tidak menemuinya hingga menerima telepon dari polisi tentang kondisi Magfira di Polresta Bandara Soekarno-Hatta.

Magfira sendiri yang memberikan nomor telepon Sapril kepada polisi. Setelah dijemput Sapril, Magfira dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan, Grogol, Jakarta Barat, untuk diperiksa lebih lanjut. Polisi tidak memproses hukum peristiwa tersebut karena menduga Magfira mengidap gangguan jiwa.

“Itu dugaannya kelainan jiwa, jadi tidak kami proses hukum. Diserahkan ke pihak keluarga,” tutur Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Aszhari Kurniawan, secara terpisah.

Baca juga:  Ini Dia Bandara Tersibuk Di Dunia

Selain airsoft gun, polisi juga menemukan sejumlah kartu identitas dan kartu kepemilikan airsoft gun atas nama Supriadi. Kartu identitas yang ditemukan adalah KTP, SIM C, Kartu Tanda Anggota South Sumatera Sniper Airsoft Club, kartu kepemilikan airsoft gun, dan NPWP.

Previous articleMaskapai EgyptAir Mesir Dibajak
Next articleIni, 5 Cara Jadi Traveller yang Baik