Peran Garuda Indonesia yang baru membuka rute penerbangan nonstop Jakarta-London pada Oktober lalu memberikan dampak positif untuk wisata di Bali. Karena berdasarkan data penerbangan Garuda Indonesia banyak wisatawan asal Inggris memilih pergi liburan ke Bali.
Angkanya mencapai 71% untuk urusan wisata ke Bali dan sisanya merupakan urusan bisnis. Wisatawan yang ke Bali paling mendominasi penerbangan Garuda Indonesia London-Jakarta.
Potensi wisatawan dari Inggris menurutnya paling besar dibandingkan dengan negara Eropa lainnya.
Menurut Boydike tak hanya pangsa pasar penumpang dari London menuju Jakarta yang besar, begitu juga sebaliknya Jakarta-London cukup besar.
Karena itu dengan dibukanya penerbangan nonstop dari Jakarta-London sejak 31 Oktober lalu, diharapkan bisa meningkatkan jumlah penumpang dari Jakarta menuju London.
“Saya cek katanya yang apply visa Inggris sehari bisa 115 orang per hari,” ungkapnya.
Kata Boydike lebih lanjut, sejak dibuka penerbangan nonstop dan adanya promo hingga 15 November mendatang, terjadi peningkatan jumlah penumpang.
“Jelas ada peningkatan, tapi rincinya maaf saya tidak membawa datanya,” kata dia.
Seperti diketahui, Garuda Indonesia sedang menggelar promo Rp 9,9 juta Jakarta-London (PP) hingga pembelian tiket tanggal 15 November hingga penerbangan 31 Agustus 2018.
Namun untuk peak season, promo itu tidak berlaku. Dalam satu minggu penerbangan nonstop ini ada tiga kali, yaitu Selasa, Kamis, dan Sabtu.
“Mudah-mudahan rute penerbangan ini lebih sukses karena potensinya sangat besar sehingga ke depan bisa sehari sekali,” pungkas Boydike.