Para operator bandara memiliki kewajiban untuk terus meningkatkan fasilitas untuk memberi kenyamanan kepada para penumpang pesawat dan mendorong daya saing.
Saat ini, salah satu fasilitas yang mulai dikembangkan oleh beberapa operator bandara adalah peristirahatan atau menginap di bandara. Seperti diketahui, bagi para penumpang transit atau tertunda (delay) memerlukan tempat beristirahat yang tidak perlu keluar dari kawasan bandara.
Tak sedikit bandara yang mulai membangun hotel di kawasan bandara, tak sedikit juga yang menyediakan tempat istirahat berupa kursi tidur yang bisa memanjakan para penumpang pesawat yang menunggu penerbangannya.
Ada satu yang menarik di Bandara Xian, China. Ini adalah salah satu kota yang pernah menjadi ibu kota China zaman dinasti Tang tersebut. Di sana ada tempat istirahat yang berbentuk menyerupai kapsul.
Menurut Dahlan, lokasi tempat istirahat ini yang justru ada di ruang tunggu, tidak jauh dari boarding gate. Penataan dilakukan secara berjejer di antara petugas resepsionis bandara.
Ini menjadi inovasi baru yang bisa ditiru di berbagai bandara-bandara besar yang memiliki banyak koneksi internasional. Karena dengan adanya fasilitas ini, penumpang tidak perlu khawatir ketinggalan pesawat.
Memang, menurut Dahlan, seperti dilansir dari Liputan6.com, beberapa bandara sudah menyediakan kursi nyaman dan lebar yang posisinya cukup untuk meluruskan kaki dan tulang punggung. Hanya saja tetap kalah nyaman jika dibandingkan ‘Kapsul Xian’ tersebut.
Ada juga yang menyediakan hotel airport. Namum kelemahannya adalah lokasinya yang tidak praktis, meskipun ada di kompleks bandara, sehingga penumpang tetap membutuhkan waktu menuju boarding gate.
“Tidak perlu takut kedinginan. Tidak perlu malu bajunya tersingkap. Tidak perlu merasa aneh karena mulutnya ngowos. Kapsul itu ada penutupnya. Saya berdoa semoga kreasi ini segera diikuti bandara-bandara seluruh dunia,” tambah Dahlan Iskan.