Wisata kuliner menjadi salah satu aspek favorit dan penting saat traveling bagi Teman Pejalan. Apalagi bagi traveler yang hobi makan. Makanan adalah bagian yang tak terpisahkan dari begitu banyak budaya. Ketika mengunjungi sebuah tempat asing, makanan juga menjadi pintu pembuka untuk mengenali tempat tersebut. Urusan kuliner rupanya juga dapat membuat pengeluaran Teman Pejalan membengkak jika tak dikelola dengan tepat. Ada beberapa cara menghemat pengeluaran makan saat traveling.
Ketika menjumpai traveler dari berbagai belahan dunia yang selalu lebih memilih masak makanan instan di dapur hostel. Bagaimana bisa mereka datang ke Vietnam tanpa mencicipi pho? Menolak nasi lemak ketika berada di Malaysia? Atau tidak mencoba phadtai ketika di Thailand?.
Tapi ketika menyangkut tentang makanan, banyak traveler khususnya para long-term backpackermemiliki kepedulian yang bisa dibilang jauh lebih perhitungan. Ya, untuk selalu membeli makanan di luar akan terasa mahal. Bayangkan untuk pengeluaran makan tiga kali dalam sehari, anggaran makanan akan sangat membengkak.
Tapi hal ini bukan berarti masak sendiri adalah satu-satunya pilihan yang dapat dilakukan. Kita tetap dapat mencicipi makanan di luar. Hanya butuh sedikit kreativitas memutar akal untuk menyeimbangkan anggaran makan agar tidak mengurangi isi kantong dengan cepat. Berikut triknya:
CARI TAHU TENTANG TEMPAT MAKAN YANG BUDGET-FRIENDLY!
Makanan Pinggir Jalan atau Street Food – Di banyak tempat di seluruh dunia khususnya di Asia Tenggara, dengan mudah kita akan menjumpai penjaja makanan berjejer memenuhi pinggir jalan. Dijual dalam gerobak sederhana dengan disediakan beberapa kursi plastik bagi mereka yang ingin makan di tempat, jalanan seakan menjadi dapur terbuka bagi pedagang-pedagang tersebut.
Makanan pinggir jalan seringkali menjadi pilihan untuk merasakan pengalaman kuliner terbaik! Harga murah, makanan yang lezat dan benar-benar cara yang tepat untuk mengenal makanan lokal setempat. Banyak tempat, contohnya Khao San Road di Bangkok, tidak akan terasa sama suasananya apabila tidak ada makanan pinggir jalan.
Vendor Kaki Lima – Walau memiliki konsep hampir sama dengan makanan pinggir jalan, vendor kaki lima umumnya memiliki penataan tempat yang lebih permanen. Sebagai ilustrasi adalah yang sekarang sedang menjadi tren di kalangan pencinta kuliner di Indonesia, food truck.
Hot dog, sosis, sandwich, hingga hidangan yang lebih berat seperti nasi dijual dari gerai kecil yang dapat menjadi pilihan tempat yang tepat untuk makanan murah dan cepat. Di Hanoi, Vietnam, seporsi banh mi atau roti isi dengan aneka topping dapat menjadi pilihan makan siang yang mengenyangkan hanya Rp10.000 saja.
Buffet – Pilihan tempat makan ini mungkin memang tidak menyajikan makanan dengan rasa terbaik, tapi menawarkan nilai ekonomis yang besar dan berkonsep all-you-can-eat!. Karena dimasak hanya dalam satu waktu lalu kemudian disajikan di atas wadah-wadah besar yang berjejer, biasanya kondisi makanan sudah dingin ketika kita hendak membelinya. Kecuali jika kita datang ketika tempat ini baru saja dibuka di hari tersebut.
Walau begitu, ini tetap menjadi pilihan untuk menghemat uang karena kita dapat mengisi perut pada satu kali makan sepanjang hari. Mungkin tidak semua dapat melakukannya, tapi setidaknya ini adalah trik untuk menghindari ngemil yang terkadang membuat pengeluaran menjadi lebih boros.
Di pasar malam kota Luang Prabang di Laos, buffet merupakan tempat terfavorit bagi para pejalan untuk makan sambil menikmati suasana dengan hanya perlu mengeluarkan uang Rp15.000 untuk makan sepuasnya.
Warung-Warung Lokal – Ini merupakan pilihan paling bijak untuk mengenyangkan perut tanpa harus keluar uang banyak! Jika makanan pinggir jalan atau vendor kaki lima biasanya menjual makanan-makanan ringan yang hanya mengganjal perut dalam waktu sebentar, warung lokal umumnya memang menjual makanan berat yang biasa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan tubuh beraktivitas.
Walau tidak memenangkan penghargaan bintang Michelin, tempat ini menyajikan makanan-makanan dengan rasa autentik yang nikmat tanpa perlu membuat dompet kosong. Dengan bahan-bahan lokal yang digunakan, secara langsung tidak langsung kita juga akan membantu perekonomian masyarakat setempat. Ini akan menambah nilai dari perjalanan kita, bukan?
Makanan Cepat Saji atau Fast Food – Ini klise, bukan yang terbaik, tapi tetap dapat menjadi pilihan murah khususnya jika sedang traveling di tempat-tempat termahal di dunia seperti negara-negara Skandinavia. Fakta ironis yang saya alami ketika sedang traveling, harga seporsi burger di McDonalds dapat menjadi tolak ukur seberapa mahal atau murahnya taraf hidup di sebuah tempat asing.
Makan di tempat fast food biasanya hanya menjadi pilihan pembuka atau penutup dalam perjalanan yang sedang saya lakukan. Tentunya saya tidak ingin mengingat McDonalds sebagai makanan lokal setempat di negara yang sedang dikunjungi. Ini hanya cara lain (dan pilihan terakhir) untuk membantu mengendalikan pengeluaran makan. Tapi perlu diketahui, makanan cepat saji di negara-negara Asia biasanya memiliki harga lebih mahal dibanding makanan lokal.
CARI TAHU TRIK BERHEMAT LAINNYA!
Mengetahui Jadwal Happy Hour – Banyak restoran, terutama di Eropa, menawarkan makan siang dengan pilihan waktu menjelang sore spesial dengan diskon besar. Konsep harga happy hour ini juga mudah dijumpai di restoran atau bar di Bali. Sebagai contoh seperti di Sky Garden, Legian yang memberikan harga Rp50.000 saja untuk buffet mewah.
Restoran itu menyajikan barbeque aneka daging, salad segar, dan ragam kuliner lainnya yang juga ditambah dengan free-flow beer dari jam 5 sore hingga 7 malam. Dengan kualitas makanan sebaik itu dan porsi sepuasnya, harga tersebut dapat dikategorikan murah.
Air Putih Baik untuk Kesehatan! – Selain alasan ini, memilih air putih dibanding minuman bersoda juga dapat menghemat pengeluaran. Di beberapa negara seperti Australia, satu kaleng minuman bersoda sekira USD2. Bayangkan jika kita terus mengkonsumsinya selalu. Tapi perlu diingat juga bahwa tidak bijak untuk selalu membeli air minum botol kemasan setiap saat.
Selain dapat menjadi boros uang, ini juga berdampak tidak baik pada lingkungan. Alangkah lebih baik jika kita memiliki botol air minum sendiri untuk memudahkan isi ulang jika ada kesempatan.
Zaman sekarang, hampir setiap bandara, stasiun atau hostel menyediakan dispenser dengan air minum tidak terbatas. Kita juga dapat memanfaatkan fasilitas tap water apabila sedang traveling di negara-negara maju.
Hindari mengemil – Harga es krim, kue, keripik, minuman soda memang tak seberapa. Namun jika kita tanpa sadar terus jajan berulang-ulang dalam sehari ini akan menjadi jumlah yang lebih besar dibanding makanan berat untuk siang dan malam.
Selain itu, banyak tidak disadari bahwa porsi konsumsi cemilan akan semakin besar seiring bertambah seringnya frekuensi snacking time. Jadi sebelum terjebak dengan pola ini, lebih baik dihindari dengan makan sehat yang mengenyangkan tiga kali sehari.
Memanfaatkan Tourism Card – Kebanyakan orang berpikir kartu wisata seperti kartu EZ-Link atau IAmsterdam digunakan hanya sebagai cara untuk menyimpan uang transportasi. Namun kartu ini juga menawarkan diskon di banyak restoran loh! Biasanya, diskon sekitar 10-25%, tapi kadang-kadang makan siang spesial bisa sampai diskon 50%!
Masak Makanan Sendiri – Oke, ini adalah trik yang paling umum digunakan untuk menghemat pengeluaran makan. Berlaku ketika traveling di belahan dunia manapun! Memasak adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga biaya perjalanan. Begitu juga pasar, tempat yang bagus untuk melihat apa yang orang-orang setempat makan sehari-hari.
Tapi ini bisa jadi bukan pilihan yang paling ekonomis apabila traveling di mainland Asia Tenggara, di mana makanan jalanan biasanya lebih murah. Jika kita sudah bosan terus menerus makan hanya di sekitar dapur hostel saja, kita dapat lebih kreatif untuk piknik kecil-kecilan di taman setempat. Ini tetap jadi aksi yang lebih murah dibanding harus makan di restoran.
Dengan mengetahui beberapa trik di atas, kita akan mampu menjaga pengeluaran biaya makan namun juga tetap dapat menyantap makanan berkualitas dengan waktu yang lebih sering. Pada akhirnya, perut dan dompet akan mengucapkan banyak terimakasih! Selamat mencoba!