Filipina siaga setelah topan Noul melanda sekitar wilayah timur negara tersebut pada Minggu (10/5) dini hari tadi. Apalagi, topan Noul ini bisa menyebabkan tanah longsor.
Kecepatan angin topan yang mencapai 105 Km/jam tersebut saat ini ini mulai bergerak menuju beberapa daerah penghasil beras seperti provinsi Isabela dan Cagayan yang terletak 400 km dari ibukota Manila.
Otoritas di kedua wilayah inipun telah melakukan koordinasi untuk proses evakuasi penduduk dari wilayah yang beresiko terkena longsor.
“Petugas kami telah siap dan kami juga terus menambah petugas untuk mengevakuasi sehingga tak akan ada kesulitan dalam proses evakuasi nanti jika topan ini semakin memburuk,” ujar Ketua Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Kagayan, Bonifacio Cuarteros, seperti dilansirchannelnewsasia.com.
Lebih dari sebelas ribu penduduk juga telah dievakuasi ke tempat penampungan yang terletak di gunung Bulusan untuk menghindari aliran lumpur.
Selain itu, topan ini juga menyebabkan enam penerbangan domestik
dan sekitar seratus kapal kargo tertunda di banyak wilayah, khususnya di sepanjang Timur Laut Filipina.
Filipina memang negara yang sering di terpa topan hingga mencapai dua puluh kali dalam setahun. Pada badai topan Haiyan yang melanda Filipina tengah pada 2013 lalu, lebih dari 8.000 orang meninggal dan hilang, serta satu juta jiwa yang menjadi tunawisma.