Salah satu perusahaan transportasi berbasis online, Uber sepertinya tidak main-main dalam menggembangkan taksi terbang. Hal itu dibuktikan dengan menghadirkan Manager Senior pengembangan baterai Tesla, Celinan Mikolajczak ke dalam perusahaannya.
Ini adalah langkah penting bagi Uber karena menunjukkan mereka ingin terlibat lebih jauh dalam aspek engineering dari proyek yang terdengar ‘aneh’ tapi futuristik.
Mikolajczak telah menjabat sebagai manajer senior dan pemimpin teknis untuk teknologi baterai, kualitas sel, dan analisis material di Tesla selama enam tahun. Tugasnya adalah menguji baterai lithium-ion mobil Tesla untuk penggunaan jangka panjang, mengawasi jaminan kualitas, dan melakukan “analisis kegagalan” untuk mendorong peningkatan produksi dan desain sel baterai.
Sedangkan di Uber, Mikolajczak akan menjabat sebagai Direktur Teknik dan Sistem Penyimpanan Energi. Dia bergabung bersama Mark Moore, mantan peneliti NASA, yang bergabung sejak tahun lalu. Keduanya bertugas di bawah Jeff Holden, Kepala Produk Uber, yang mengawasi proyek taksi udara.
Mikolajczak sudah memulai jabatan barunya tersebut di Uber pada 8 Januari kemarin.
Uber saat ini masih mengerjakan proyek taksi terbang ambisiusnya bernama Uber Elevate. Layanan ini akan dikembangkan dengan basis kendaraan electric vertical takeoff and landing (eVTOL) yang rencananya bakal berjalan dengan daya baterai murni, tidak menggunakan sistem hibrida bensin dan listrik.
Dengan adanya Mikolajczak di dalam tim, Uber berharap bisa menemukan solusi dari masalah baterai tersebut pada proyek taksi terbangnya nanti. Rencananya, Uber bakal menguji layanan ini pada tahun 2020 di tiga kota, yakni Los Angeles, Dallas-Fort Worth, dan Dubai.