Tragedi Horor Pasific Air Lines 773

79

Salah satu insiden tragis di dunia penerbangan terjadi pada hari ini tahun 1964. Pesawat Pacific Air Lines 773 jatuh dekat San Ramon, California, Amerika Serikat setelah terjadi aksi ‘bunuh diri’ di dalamnya.

Francisco Paula Gonzales menembak pilot dan kopilot, sebelum bunuh diri dengan senjata yang dimilikinya. Berujung tewasnya 44 orang dalam pesawat Fairchild F27A yang akhirnya lepas kendali dan jatuh.

Musibah itu bermula saat mantan anggota tim olahraga layar Filipina di Olimpiade 1960 yang tinggal di San Francisco, mengalami depresi berat akibat masalah rumah tangga dan keuangan. Tak hanya itu, Gonzales juga terbelit utang, hampir setengah dari pendapatannya digunakan untuk melunasinya.

“Aku akan mati hari Rabu 6 Mei atau Kamis 7 Mei,” ucap Gonzales kepada kerabat dan teman-temannya, saking depresinya.

Sepekan sebelum kecelakaan, Gonzales mempersiapkan rencana kematiannya dan membeli senjata revolver Smith & Wesson Model 27 dengan nomor seri S201645 melalui seorang teman. Malam sebelum naik penerbangan ke Reno, Nevada, ia menunjukkan pistol barunya ke banyak orang di bandara. Bahkan ia mengaku akan bunuh diri.

Gonzales juga sempat berjudi dan mengatakan tak peduli akan kalah. “Tak ada bedanya saat esok hari,” kata dia kepada pelayan di kasino.

Jet F-27 itu lepas landas dari Reno pukul 05.54 waktu setempat dengan 33 penumpang termasuk Gonzales dan tiga awak, menuju Bandara Internasional San Francisco. Burung besi itu lalu transit di Stockton, California.

Ketiga awak itu adalah Kapten Ernest Clark, Kopilot Ray Andress dan pramugari Margaret Schafer.

Saat transit, dua penumpang keluar dari pesawat dan 10 lainnya naik sehingga total penumpang ada 41 orang. Kedua penumpang itu melaporkan Gonzalez duduk tepat di belakang kokpit.

Baca juga:  Kosmetik Yang Penting Dibawa Saat Traveling

Penerbangan 773 lalu lepas landas dan menuju ke San Francisco International sekitar pukul 6.38. 10 Menit kemudian, pukul 06.48.15, Oakland Air Route Traffic Control Pusat (ARTCC) menerima pesan radio bernada kacau dari pesawat itu. Namun posisi pesawat berangsur menghilang dari radar.

Gonzales dilaporkan menembakkan pistolnya ke arah kokpit dan mengenai kedua pilot. Peluru pertama Gonzales meleset, namun tembakan kedua langsung menewaskan Kapten Clark.

Pria depresi itu kemudian menembak kopilot Andress pada ketinggian 5.000 kaki. Kemudian pesawat lepas kendali, turun hingga 2.100 kaki dalam satu menit dengan kecepatan udara hampir 400 mph.

Dalam kondisi terluka, Andress masih sempat mengendalikan pesawat. Terlihat dari data perekam penerbangan yang menunjukkan burung besi itu naik tajam kembali ke ketinggian 3.200 kaki.

Namun akhirnya pesawat kembali turun drastis, Gonzales kemungkinan besar menembaknya lagi sebelum menembak dirinya sendiri. Jet tanpa pengendali itu pun ‘terjun bebas’ menabrak lereng bukit pedesaan di selatan Contra Costa County.

Pengatur lalu lintas udara Oakland ARTCC  gagal menghubungi penerbangan 773, sehingga meminta pesawat lain di sekitar — Penerbangan Inggris Air Lines 593 — untuk mengeceknya.

Awalnya penerbangan itu tak melihat ada yang aneh. Namun satu menit kemudian kru penerbangan 593 melapor melihat ada gumpalan asap. “Ada kepulan asap hitam. Sepertinya akibat ledakan.”

Oakland ARTCC menyadari bahwa asap terlihat itu diduga kuat Penerbangan Pacific Air Lines 773 yang mengalami kecelakaan.

Dalam analisa perekam pesawat 773, diketahui Kopilot Andress sempat meneriakkan “!!! Aku sudah ditembak. Kami telah ditembak. Oh, Tuhan, bantu kami.”

Para peneliti dari Aeronautics Dewan Sipil (CAB) menemukan pistol Smith & Wesson 357 Magnum di antara puing pesawat. FBI menetapkan bahwa Gonzales bunuh diri adalah penembak.

Baca juga:  Menteri BUMN Himbau AP I Perbaiki Bandara Pattimura Ambon

Kemudian pada 6 Agustus 1964, ditetapkan peraturan baru terkait pemisahan kabin penumpang dari kompartemen awak transportasi udara harus terkunci dalam penerbangan. Sebuah perkecualian tetap selama lepas landas dan mendarat di pesawat tertentu, seperti Fairchild F-27, di mana pintu kokpit mengarah ke pintu keluar penumpang darurat.

 

 

 

Sumber

Previous articleSitus Amazon Akan Hadirkan Video Streaming di Pesawat
Next articleBerlatih Yoga di Bandara, Kok Bisa ?