Di kalangan traveler, tidak sedikit yang memiliki ketakutan terbang, atau biasa disebut fobia terbang. Umumnya, rasa takut tersebut menghalangi para traveler untuk traveling dengan pesawat. Seperti apa sih fobia terbang itu?
“Sebenarnya gak ada istilah khusus, ada sih yang dibilang Aerophobia, kekhawatiran berlebih pada perjalanan yang ada di udara,” ujar Psikolog Rosdiana Setyaningrum dari Diana & Associate saat diwawancarai.
Psikolog Diana menambahkan, perjalanan yang ada di udara itu tidak terbatas pada pesawat saja, namun juga helikopter, sampai balon udara. Moda transportasi apapun yang terbang di udara dapat menimbulkan kekhawatiran itu.
“Yang namanya fobia itu kan berarti kecemasan yang berlebihan, jadi orang ini takut naik pesawat,” ujar Diana.
Menurut Psikolog Diana, tingkat kecemasan seseorang takut naik pesawat itu ada kadarnya. Ada yang kadar takutnya itu biasa saja, menengah, sampai parah. Kalau yang menengah bisa sembuh oleh waktu, tapi yang parah perlu bantuan psikolog.
“Yang musti dibedakan, orang ini takut terbangnya atau acrophobia takut ketinggiannya. Karena ada orang yang acrophobia, dia juga tidak mau naik pesawat,” ujar Diana.
Ternyata fobia pesawat atau aerophobia juga dapat disebabkan oleh acrophobia atau takut ketinggian. Seseorang yang punya ketakutan terhadap ruangan kecil juga punya kecenderungan untuk takut naik pesawat.