Pernahkah airporters mencoba makanan yang disediakan saat naik pesawat? Biasanya ketika kamu memakannya akan terasa berbeda dan mungkin terasa hambar. Inilah alasan makanan di pesawat terasa berbeda.
Ternyata, makanan di pesawat terasa berbeda dari biasanya karena adanya perubahan kelembaban dan tekanan udara menjadi faktor utama penyebab rasanya. Selain itu faktor lainnya juga bisa mempengaruhi.
1.Kondisi Kering dan Tekanan Rendah
Berada di ketinggian membuat tekanan udara dan kelembaban semakin menurun. Pada ketinggian sekitar 30.0000 kaki, kelembaban di kabin pesawat hanya kurang dari 12%. Kondisi ini lebih kering dibanding dengan suhu di gurun.
2. Jumlah Produksi Yang Banyak
Pihak maskapai biasanya membuat makanan sekaligus dalam jumlah yang banyak. Tugas ini tentu sulit mengingat semua makanan perlu dimasak dan disiapkan di darat. Proses pengemasan, pendinginan, dan pemanasan kembali sesaat sebelum makanan disajikan di atas kabin membuat cita rasa makanan berkurang. Apalagi kebanyakan maskapai menggunakan oven konveksi yang menghantarkan lebih banyak panas dan membuat permukaan makanan menjadi lebih kering.
3. Saluran Pernafasan Terhambat
Selain menurunkan sistem kerja indera pengecapan, tekanan rendah dalam kabin juga menghambat saluran pernafasan. Selain itu, tekanan juga mengurangi kemampuan molekul bau menguap dan masuk ke hidung. Kondisi ini dapat diibaratkan seperti saat hidung Anda sedang tersumbat, rasa makananpun jadi kurang sedap.
4. Berubahnya Rasa Wine
Tak hanya makanan, cita rasa wine pun berubah menjadi lebih asam, sedikit pahit, dan cair saat disajikan di atas pesawat. Perubahan tekanan di kabin, lagi-lagi, menjadi penyebab terjadinya hal ini. Untuk mengatasinya, maskapai penerbangan perlu memilih wine yang lebih fruity dengan keasaman dan tannin yang rendah.