Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) akan segera rampung. PT Angkasa Pura II (Persero) pun dipercaya untuk mengoperasikan seluruh aset mulai sisi darat hingga Pelayanan Jasa Kebandarudaraan dan Pelayanan Jasa Terkait Bandara. Perjanjian Kerjasama (PKS) Penyelenggaraan Jasa kebandarudaraan di BIJB pun telah ditandatangani oleh President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Direktur Utama PT Bandara Udara Internasional Jawa Barat Virda Dimas Ekaputra yang disaksikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Bambang P. S Brodjonegoro dan Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari, Senin lalu.
“AP II akan mengoperasikan seluruh aset sisi darat dari BIJB termasuk terkait dengan Pelayanan Jasa Kebandarudaraan dan Pelayanan Jasa Terkait Bandara. Intinya secara keseluruhan operasional BIJB akan dilaksanakan oleh AP II dan kami yakin kehadiran kami dapat berkontribusi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah setempat,” ujar Awaluddin dalam siaran pers di situs resmi AP II.
Adapun penandatanganan PKS ini merupakan tindak lanjut framework commitment dan nota kesepahaman yang ditandatangani bersama PT BIJB pada Juli 2017 silam. Kerjasama ini sendiri akan berlangsung selama 17 tahun atau hingga 2035 mendatang dengan kepemilikan saham korporasi antara 25-49 persen.
AP II pun segera membentuk Tim Operation Readiness and Airport Transfer (ORAT) bersama PT BIJB dan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Tim ORAT akan bertugas mengatur persiapan pra-operasi bandara guna memastikan kesiapan operasional bandara, termasuk melakukan inventarisasi aset dan due diligence yang diperlukan.
Langkah selanjutnya yang akan dilakukan AP II adalah fokus pada percepatan penyelesaian konstruksi proyek, percepatan operasi bandara untuk mendukung Penerbangan Angkutan Haji pada Juni 2018, dan penambahan perpanjangan landasan pacu dari 2500 m x 60 m menjadi 3000 m x 60 m. Pada tahap awal ini, BIJB mampu melayani 5 juta penumpang pertahun dan akan dikembangkan menjadi 18 juta per tahun.
“Nantinya di BIJB ini juga akan kami implementasikan dan tingkatkan soft infrastructure seperti bandara AP II lainnya dalam memberikan pelayanan kepada penumpang dalam program Smart Airport untuk meningkatkan customer experience melalui aplikasi mobile dan mengefisiensikan kegiatan operasional bandara dengan membangun infrastruktur digital di BIJB. Salah satunya adalah dengan penggunaan aplikasi mobile INDONESIA AIRPORTS dan juga aplikasi operasional iPERFORM,” papar Awaluddin.