Penerbangan langsung Air France dari Paris (Prancis) menuju Taheran (Iran) kembali normal setelah delapan tahun terhenti akibat sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat kepada Negeri Para Mullah tersebut.
Ini adalah moment bersejarah setelah penerbangan Paris-Teheran tertunda selama delapan tahun akibat program nuklir Iran pada 2008 yang membuat Air France menghentikan penerbangan ke Iran.
Seperti yang dilansir oleh NHK, Selasa (19/4), pejabat senior Air France memuji kembalinya jadwal penerbangan yang direncanakan diadakan tiga kali seminggu itu. Ia mengatakan bahwa maskapai Air France ingin berkontribusi membangun hubungan baik antara Iran dan Prancis.
Sanksi perlahan diangkat setelah perjanjian antara Iran dengan enam kekuatan dunia diantaranya, Cina, Prancis, Rusia, Inggris, Amerika Serikat, dan Jerman, yang setuju dengan menekan pengembangan nuklir dari Negeri Para Mullah tersebut. Tidak lama lagi, maskapai milik Inggris yaitu British Airways juga akan mengikuti jejak Air France melakukan penerbangan ke Taheran.
