JAKARTA – Lambatnya perbaikan infrastruktur nasional memberikan efek negatif bagi beberapa sektor perekonomian nasional. Salah satunya adalah sektor pariwisata.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan, banyak peluang objek wisata di kawasan timur Indonesia yang tidak berkembang dikarenakan oleh keadaan bandara dan pelabuhan yang tidak memadai.
“Banyak sekali kita kehilangan peluang objek wisata karena persoalan keadaan bandara yang tidak memadai,” tuturnya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (20/12/2013).
Hatta menuturkan, salah satu penyebab kelemahan infrastruktur tersebut adalah keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hal ini, lanjutnya, menyebabkan kawasan wisata yang sangat berpotensi tidak berkembang.
“Kemampuan ABPN kita untuk mengembangkan itu terbatas. Akibatnya apa? Kawasan wisata yang sangat berpotensi dan tidak ada tandingannya ini lewat. Lihat saja Wakatobi, di kawasan timur seperti Raja Ampat dan pulau-pulau indah di NTT dan NTB,” ungkapnya.
Padahal, menurut dia, dengan berkembangnya dunia pariwisata di Indonesia, sektor ekonomi kreatif akan ikut berkembang, yakni lewat permintaan souvenir oleh para wisatawan.
“Dengan pembangunan infrastruktur yang memadai ekonomi daerah tumbuh, wisata juga ikut tumbuh. Kalau wisatawan masuk dia perlu souvenir. Akhirnya wisata kreatif ikut berkembang,” pungkasnya.
(rhs)
Sumber: http://economy.okezone.com/read/2013/12/20/320/915474/bandara-pelabuhan-di-tanah-air-tak-memadai