Turis Rusia Inginkan Adanya Penerbangan Langsung ke Bali

260

Ternyata tidak hanya wisatawan dalam negeri saja yang berminat mengisi waktu libur mereka dengan berkunjung ke pulau dewata Bali ini, namun banyak wisatawan mancanegara pun sangat tertarik untuk berkunjung ke pulau yang kaya akan keragaman budaya ini, bukan hanya karena kekayaan budaya nya yang dapat menarik para wisatawan, namun keindahan pantai yang eksotis dan juga banyaknya tempat wisata yang menakjubkan ini juga semakin mendorong para wisatawan untuk berkunjung ke Bali.

Oleh sebab itu, wisatawan Rusia mengharapkan adanya penerbangan langsung menuju Denpasar, Bali, mengingat tingginya minat turis dari negeri beruang merah itu berwisata ke Pulau Dewata.

“Untuk menambah volume turis Rusia, salah satu kuncinya adalah adanya penerbangan langsung,” kata Konsul Kehormatan Rusia di Denpasar, Chairul Nuku Hamka dalam diskusi terkait wisatawan Eropa Tengah dan Timur di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (20/2/2015).

Dia menjelaskan bahwa selama ini kedatangan turis Rusia menggunakan penerbangan carter. Menurut Chairul, rata-rata jumlah kunjungan turis Rusia ke Bali selama setahun mencapai 5.000 orang.

Namun berdasarkan catatannya, selama periode Januari 2015, jumlah kunjungan turis Rusia menurun hingga 50 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Selama Januari 2015 tercatat sekitar 5.000 orang turis Rusia berwisata di Bali atau turun lebih dari 50 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai sekitar 11.000 orang.

Penurunan tersebut, lanjut Chairul disebabkan oleh melemahnya mata uang Rubel dan adanya embargo dari negara-negata Barat kepada Rusia.
Hal tersebut disinyalir berpengaruh terhadap perekonomian negara tersebut yang berimbas kepada mahalnya biaya perjalanan ke luar negeri, termasuk biaya penerbangan carter yang selama ini digunakan saat berwisata ke Bali.

Baca juga:  Badai Hato Di Hongkong Batalkan Ratusan Penerbangan

Sebelumnya maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia berencana melakukan penerbangan langsung yang melayani rute Denpasar-Moskwa yang dijadwalkan pada Desember 2014. Namun hingga saat ini akses penerbangan langsung tersebut masih belum terealisasi.

 

Sumber

Previous articleTiga Tahun Sekali Izin Usaha Maskapai Akan Dievaluasi
Next articleSiapa Berani Datang ke Museum Mayat?