Pengerjaan peralatan navigasi Bandara Miangas, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, ditargetkan selesai tahun ini. Rencananya, Bandara Miangas akan mulai dioperasikan pada 2017.
“Mudah-mudahan semua bisa berjalan lancar sehingga terselesaikan hingga akhir tahun. Rencananya bandara ini akan dioperasikan pada 2017,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Sulut Joi Oroh di Manado, belum lama ini.
Lebih lanjut, Oroh menjelaskan landasan pacu sudah selesai sekitar 1.200 meter. Panjang landasan berpeluang diperpanjang hingga 1.400 meter. Pembebasan lahan yang menjadi kesulitan utama dalam pembangunan pun sudah diselesaikan.
“Panjang landasan pacu sekitar 1.200 meter dapat didarati pesawat jenis ATR seperti yang dioperasikan salah satu maskapai penerbangan menuju Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud,” jelasnya.
Sedangkan dananya, berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kepulauan Talaud dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui Kementerian Perhubungan. Total dana yang digelontorkan APBN dan APBD Talaud untuk membebaskan 42 hektare lahan senilai Rp 48 miliar. Prosesnya sendiri telah selesai sejak 2015.
“Masyarakat yang ada di tiga kabupaten kepulauan ini dapat dengan mudah melakukan aktivitas ekonomi tanpa harus menunggu waktu lama bila menggunakan kapal laut. Potensi sumber daya alam di daerah itu melimpah sehingga mudah didistribusikan bila bandara ini dioperasikan,” ucap Oroh.
Ia pun optimis ketika Bandara Miangas dioperasikan konektivitas tiga kabupaten kepulauan, yakni Sitaro, Sangihe, dan Talaud semakin dinamis sehingga pertumbuhan ekonomi semakin meningkat.
