Peristiwa ini terjadi dalam penerbangan komersial dari Bandara Internasional Algiers menuju bandara di daerah Seif. Tanpa menyadari adanya risiko yang terjadi selama penerbangan, seorang pilot mengatakan bahwa anak tersebut dapat memanipulasi pesawat terbang, suatu pelanggaran peraturan penerbangan sipil yang jelas dan menyalahgunakan prosedur.
Mengemudikan pesaat terbang memang tidak mudah, terlebih banyak sekali instrumen yang harus diperhatikan agar pesawat bisa terbang dengan aman. Maka tidak heran, jika ingin menjadi seorang pilot harus menempuh pendidikan khusus.
Begitu juga saat pesawat terbang, tidak boleh seorang pun masuk ke ruang kokpit karena bisa membahayakan penerbangan. Apalagi pesawat yang terbang adalah pesawat berpenumpang, yang bisa membahayakan banyak nyawa. Dua pilot Air Algerie ini nekat memasukkan anak kecil yang masih berumur 10 tahun ke ruang kokpit, dan membiarkannya ‘mengendalikan’ pesawat terbang.
Dua pilot yang dirahasiakan namanya tersebut membiarkan anak laki-laki duduk di kursi co-pilot, dan memegang kendali selama penerbangan domestik dari Aljir ke Setif bulan lalu.
Anak yatim telah bermimpi untuk menjadi seorang pilot, dan aksinya tersebut dilakukan sebagai bagian dari inisiatif amal untuk sebuah acara televisi.
Berbicara kepada kamera, pilot tersebut menjelaskan secara eksplisit bahwa anak tersebut mengendalikan pesawat yang sebenarnya, bukan berpura-pura, dan hal ini bertentangan dengan hukum Aljazair.
Kejadian itu dilansir oleh Elan Bilad TV Aljazair pada tanggal 26 Juli, yang membuat dua pilot terkena hukuman tidak boleh terbang untuk waktu yang belum ditentukan.
Pesawat tersebut diduga sebagai ATR 72-600, yang bisa membawa menampung hingga 80 orang beserta awak kapal. Meski tidak diketahui berapa orang yang berada di dalam penerbangan yang dimaksud, namun perilaku kedua pilot tersebut sangat membahayakan.
