Sebagai satu-satunya banda (banda udara) di Pulau Madura, Bandara Trunojoyo yang berlokasi di Kabupaten Sumenep, terus bersolek. Dari perbaikan terminal penumpang hingga memperpanjang runway. Bandara di ujung timur Pulau Madura itu bersiap didarati pesawat berpenumpang 50 orang.
Bupati Sumenep, A Busyro Karim, menyatakan, pihaknya siap menggelontor anggaran Rp9 miliar untuk memperpanjang runway agar mampu didarati peswat besar. Minimal untuk penerbangan komersial perdana akan mampu didarati pesawat berpenumpang 50 orang.
Saat ini, runway atau landas pacu Bandara Trunojoyo memiliki bentangan panjang 1.200 meter. “Agar nantinya bisa didarati pesawat komersial, maka saya mengalokasikan anggaran Rp9 miliar pada tahun ini untuk memperpanjang runway hingga 1.400 meter,” kata Busryo, Senin (3/2).
Mantan Ketua DPRD Sumenep itu, menuturkan, sebelum menggelontorkan tambahan anggaran perpanjangan runway tahun ini, pihaknya juga telah banyak melakukan negoisasi dengan sejumlah perusahan penerbangan komersial. Termasuk pula dengan sejumlah sekolah penerbangan agar bersedia membuka sekolah penerbangan di Bandara Trunojoyo.
“Hasilnya, saya berhasil merayu sebuah sekolah penerbangan asal Malaysia untuk membuka sekolah di Bandara Trunojoyo,” jelasnya.\
Menurut Busryo, pihaknya telah menandatangani kerjasama dengan TAPFT (Trans Asia Pacific Flight Training) Malaysia dalam membuka sekolah penerbangan di Sumenep.
Sedangkan perusahaan penerbangan yang intensif melakukan komunikasi dengan Pemkab Sumenep adalah PT. Wings Abadi Airlines (Wings Air). “Insya Allah, Wings Air akan membuka jalur penerbangan komersial dengan mendaratkan pesawat berkapasitas 50 kursi. Saat ini, Wing Air masih menghitung harga tiket menuju Surabaya,” pungkasnya. (Anang Adriyanto/day)
