Traveling Bisa Membuatmu Semakin Cerdas

72

Ada ribuan alasan berbeda ketika seseorang memutuskan untuk menginvestasikan hidupnya melalui traveling. Meninggalkan sejenak (selamanya?) siklus kehidupan sehari-hari dan memulai perjalanan yang mungkin tidak dapat diprediksi. Berdasarkan pengalaman pribadi penulis, setelah bekerja selama kurang lebih 2,5 tahun di bidang periklanan, saya memutuskan untuk menuju Australia. Ada beberapa keuntungan yang bisa didapat Teman Pejalan dari pengalaman traveling, salah satunyatraveling bisa membuatmu semakin cerdas.

Kesempatan berjalan-jalan sambil mencari pekerjaan di Negeri Kangguru tersebut akan mengambil waktu setahun dari hidup saya. “Wow!”, “Apa sih yang dicari??”, “Nanti gimana dengan karier kamu?” Beragam reaksi dan pertanyaan saya terima, dari yang mendukung hingga yang merasa heran. Segala pertanyaan saya jawab mantap dengan ketidaktahuan, karena memang tidak ada yang pasti dari proses traveling, selain hari keberangkatan dan ini kesempatan sekali seumur hidup.

Mungkin ketidaktahuan akan hari esok yang bisa saja mengantar kita pada sebuah babak baru dalam hidup yang membuat traveling menjadi sebuah proses yang adiktif. Proses yang biasanya membuat orang yang menjalaninya menjadi lebih menarik.

Bagaimana tidak? Jika setiap goresan dan luka atau perubahan warna kulit serta rambut bahkan bisa menjadi bahan cerita hingga bertahun-tahun lamanya. Tapi bukan hanya dari segi penampilan fisik saja, secara kepribadian pun pasti akan berubah dan biasanya orang yang traveling bukanlah orang membosankan.

Bagaimana dan mengapa traveling menjadi lebih menarik? Berikut beberapa hasil pengamatan saya:

Foto: Vieta Diani

Lebih multitasking – Dengan menjadi pejalan yang mandiri, otomatis Teman Pejalan akan terbiasa dalam mengatur perencanaan perjalanan. Tapi bukan hanya kemampuan mengorganisasi itu saja yang akan meningkat. Dalam kondisi yang mengharuskan kita bisa mencari solusi sendiri.

Selain itu juga dapat melatih kemampuan interpersonal yang bahkan tanpa disadari ternyata kita bisa melakukannya. Jangan heran setelah pulang traveling, khususnya dalam jangka waktu lama, Teman Pejalan jadi mahir mereparasi laptop atau gadget yang rusak, tahu cara memberikan pertolongan pertama, bahkan hingga tidak lagi masalah untuk tidur beralaskan bukan kasur.

Lebih percaya diri dan lebih sosial – Melalui traveling, Teman Pejalan akan melewati sebuah elemen ketidaknyamanan berupa tempat baru, makanan baru, orang-orang baru dan terkadang bahasa baru.

Setelah berhasil menaklukan ketinggian di Gunung Rinjani, menjelajahi dalamnya laut di Wakatobi, atau singkatnya melakukan hal-hal menembus batas lainnya yang mengagumkan, tentunya Teman Pejalan akan merasa lebih percaya diri pada kemampuan diri sendiri untuk mencapai ide apapun yang sudah diniatkan.

Selain itu, kepercayaan diri ini pun akan mengantar Teman Pejalan menjadi orang yang jauh lebih baik dalam berinteraksi dengan orang lain. Bahkan orang asing! Bagaimana cara menyapa, cara membuat percakapan yang menarik, cara berbagi cerita, dan sebagainya. Setelah melakukan banyak hal menarik dalam traveling, kemampuan berkomunikasi akan terasah dari seringnya kita berjumpa dengan orang lain di jalan.

Lebih mudah beradaptasi -Tertinggal pesawat, bus yang lambat gerak, beragam jam keberangkatan yang ditunda, makanan yang kurang cocok di lidah, tersesat, salah tempat, dan masih banyak lagi tantangan perjalanan yang akan membuat memori berkesan yang mungkin dijumpai Teman Pejalan.

Setelah melalui beberapa tahap itu semua, ada satu pelajaran yang akan melahirkan sebuah kebiasaan baik. Teman Pejalan akan jauh lebih tenang jika menemui situasi tak menentu seperti perubahan rencana. Singkatnya, kamu akan menjadi orang yang jadi lebih mudah beradaptasi dalam segala kondisi.

Lebih santai dan rileks – Teman Pejalan akan tersadar dengan sendirinya, bahwa selalu ada hikmah yang dapat dipetik dari semua kesalahan yang dilakukan ketika sedang traveling. Hal-hal remeh tidak akan membuat stres lagi. Karena kamu sudah berhasil melewati beragam rintangan besar dan kita mengetahui jika segala hal pasti ada jalan keluarnya. Hal kecil sudah bukan lagi masalah.

Lebih cerdas dan seksi – Jika Teman Pejalan memanfaatkan traveling untuk lebih mengenal dunia di luar zona nyaman, maka perjalanan tersebut akan mengajarkan kamu akan banyak hal. Budaya, sejarah, kebiasaan masyarakat setempat, hingga beragam fakta misterius tentang tempat yang orang lain hanya dapat bermimpi untuk mengunjunginya.

Melalui traveling, Teman Pejalan berkesempatan mempelajari dan mengamati segala hal secara langsung. Sesuatu yang belum tentu ada dalam buku atau internet. Dengan pengalaman tersebut, tentunya Teman Pejalan akan selalu punya stok ilmu dan beragam cerita menarik.

Ini akan mempengaruhi pancaran aura orang yang berpikiran terbuka, ramah dan carefree yang biasanya didapatkan dalam sebuah proses perjalanan. Teman Pejalan akan terlihat lebih ‘seksi’ dengan segala pengalaman itu.

Lebih percaya bahwa uang bukanlah segalanya – Untuk memulai traveling memang membutuhkan sejumlah uang. Tapi jika sudah  bertekad bulat, akan selalu ada jalan untuk traveling. Dengan berapapun jumlah uang yang dimiliki. Dalam perjalanan pun kita akan belajar bahwa betapa kita lebih ‘banyak mau’, betapa sedikitnya hal-hal yang sebenarnya kita butuhkan.

Setelah melakukan traveling dan pulang ke rumah, kita akan menemukan diri kita menjadi orang yang lebih bijak menggunakan uang dan berbahagia walaupun dengan hal-hal yang sederhana.

Lebih bahagia – Traveling akan membuat orang merasa lebih baik. Ketika Teman Pejalan belajar lebih banyak tentang dunia dan orang-orang di dalamnya, mendorong batas, dan mencoba hal-hal baru. Teman Pejalan akan menjadi orang yang lebih terbuka, menarik dan mengagumkan.  Bagaimana mungkin tidak bahagia terhadap kehidupan setelah melalui semua itu?

Pilihan kembali ada di tangan kita. Apakah kita tergolong mereka yang hanya berandai-andai dan memikirkan sebuah tempat eksotik tanpa melakukan usaha apapun? Ataukah kita termasuk mereka yang tidak ingin memiliki kehidupan membosankan dan berusaha mewujudkan cita-citanya mengenal dunia? Jika yang terakhir adalah pilihan, ayo rencanakan perjalananmu! Adventures are out there

Sumber

Previous articleAirbus lampaui target 2014 dan bersiap untuk masa depan
Next articleBegini Cara Memilih Hostel yang Baik