Mereka Digaji Untuk Berkeliling Dunia

116

Traveling, AND getting paid for it? Terdengar mustahil? Sama sekali tidak. Simak bagaimana empat fun fearless females berbagi pengalaman seru mereka kepada Cosmo.

Siapapun yang hobi jalan-jalan pasti selalu mencari cara untuk bisa traveling lebih sering lagi. Dari menabung sedikit demi sedikit hingga terkumpul dana yang cukup, sampai rajin cek situs airlines setiap malam hanya untuk mendapatkan harga tiket promo. Apabila respon Anda adalah, “Oh, that’s so me!”, maka tak ada yang lebih luar biasa daripada memiliki pekerjaan yang membuat Anda ‘terpaksa’ harus sering bepergian dari satu kota ke kota lain, dari satu negara ke negara lain.

Bayangkan…jalan-jalan dan dibayar, seperti yang dijalani Ezra. “Dari kecil saya sudah terkagum-kagum melihat flight attendants. Kebetulan orang tua saya memang suka traveling, jadi saya pun banyak terekspos dengan pekerjaan ini,” ungkap Ezra Lingkan Nadya, flight attendant maskapai penerbangan milik Hongkong. “Pekerjaan ini mencerminkan sosok wanita luar biasa, yang dituntut untuk lebih dari hanya melayani, tapi juga looking after ratusan penumpang, dan tetap harus menjaga penampilan meski dalam penerbangan belasan jam.”

Lain lagi kisah Laura Tania, internal auditor di salah satu jaringan hotel internasional. Sebelum menjalani profesi saat ini, ia lebih banyak menghabiskan waktu bekerja di dalam ruangan dan berkomunikasi dengan rekan bisnis melalui email dan telepon saja. Namun semenjak ditunjuk menjadi seorang international auditor, Laura kini ‘terpaksa’ sering melakukan business trip. Pasalnya, properti milik perusahaannya tersebar di berbagai kota dan negara. “Profesi saya adalah internal auditor hotel worldwide, jadi saya harus datang langsung ke lokasi dan melakukan pengecekan apakah hotel tersebut sudah mengikuti SOP yang berlaku atau belum,” Laura menjelaskan pekerjaannya. “Awal ketertarikan saya pada pekerjaan ini karena saya sangat suka traveling, dan pekerjaan ini bisa membawa saya untuk melihat dunia secara gratis! Hahaha. Bahkan saya pun tak perlu keluarkan biaya akomodasi dan makan minum.”

Ada juga yang sebelumnya tak menyangka bahwa pekerjaannya akan membawanya berkeliling dunia. Inilah yang dialami oleh Dewi Listyawati, relationship manager di sebuah bank terkemuka di Jakarta. Pada dasarnya impian Dewi hanya ingin bekerja di bidang finansial, karena ia memang senang belajar tentang mutual fund, bonds, forex, bank assurance, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan wealth management. Namun berkat prestasinya, Dewi sering diutus mewakili bank tempatnya bekerja untuk business trip ke luar negeri, baik menghadiri meeting dengan kolega dari negara lain, menghadiri konferensi internasional, atau sekadar memenuhi undangan untuk menerima rewards atas kinerja yang prima.

Sita juga tak pernah menduga bahwa hobi menari akan menjadi paspornya untuk berkunjung ke berbagai benua. Menurut pemilik nama lengkap Sita Tyasutami ini, berkat kelihaiannya menari, ia dipercaya untuk terlibat dalam berbagai misi budaya untuk memperkenalkan kesenian dan kebudayaan Indonesia ke mancanegara. “Selain menari, kami juga melakukan networking dengan penari-penari dari negara lain. Plus, memberikan workshop tari tradisional kepada para penonton dan anak-anak sekolah.”

Check & Re-check Menerima tugas ke luar negeri memang terdengar menyenangkan, tapi Anda harus ingat bahwa banyak sekali yang harus dipersiapkan sebelum keberangkatan. Read on!

Perbaharui paspor Anda Pastikan Anda memiliki paspor yang masa berlakunya masih cukup lama, karena ada banyak negara yang menolak jika masa berlaku paspor tinggal enam bulan lagi. Apa saja yang Anda butuhkan untuk memperbarui paspor? Silakan cek di www.imigrasi.go.id

Visa Sebagian besar negara Asia membebaskan visa masuk atau memperbolehkan Visa on Arrival bagi pemegang paspor Indonesia. Namun di luar negara-negara tersebut, Anda harus mengajukan visa jauh-jauh hari sebelumnya. Aturan tiap negara berbeda, sebaiknya Anda hubungi konsulat/kedutaan negara tujuan.

Riset kuliner lokal Salah satu hal paling menyenangkan dari traveling abroad adalah mencicipi kuliner setempat. Memang, saat business trip biasanya Anda tak perlu memikirkan lagi soal urusan perut, tapi tak ada salahnya jika di waktu luang Anda ke luar dari hotel dan ‘bertualang’.

Belajar etika Untuk meninggalkan kesan yang baik di depan klien atau rekan bisnis dari negara lain, maka Anda harus memahami kebiasaan-kebiasaan mereka. Pengetahuan ini akan membuat Anda lebih diterima. Misalnya, membungkuklah saat berkenalan dengan orang baru saat berkunjung ke Jepang. It’s a great way to break the cultural gap.

Stay connected (electronically) Sebelum berangkat, cari tahu sistem kelistrikan di negara setempat. Jangan sampai Anda tak bisa bekerja hanya karena charger laptop Anda tidak bisa dimasukkan ke colokan listrik di sana. Tak kalah penting adalah menghubungi hotel tempat Anda menginap untuk mengetahui apakah tersedia akses internet atau tidak. Ingat, Anda ke sana bekerja.

Setting ponsel untuk international roaming Menggunakan telepon atau BlackBerry di negara lain bisa menguras kocek. Gunakan paket international roaming yang dimiliki setiap provider telepon selular. Hubungi customer service tersebut atau datangi langsung agar ponsel Anda bisa langsung di setting. Ingin yang lebih murah lagi? Gunakan fasilitas komunikasi berbasis internet, seperti Skype.

Easy cash Tanyakan pada bank Anda apakah mereka memiliki rekanan di negara tujuan. Jika ya, catat di mana saja lokasi bank maupun ATM-nya. Dengan cara ini, Anda dapat meminimalisir jumlah biaya potongan saat mengambil uang di ATM di luar negeri.

Source: Cosmopolitan Edisi Juni 2012, Halaman 233, http://cosmopolitan.co.id/

(Cosmo/bee)

Previous articleSakit Asma, Jangan Traveling Sendirian
Next articleMau Jalan-jalan ke India? Baca Ini Dulu