cara membunuh waktu di bandara dengan hemat

276

Bisa dikatakan saya cukup sering traveling dan ‘terkatung-katung’ di bandara, terutama di luar negeri. Entah karena datang terlalu cepat, atau transit yang cukup lama, belum lagi kalo delay. Mau ke luar bandara kok ya males, atau nggak ada visa, atau nggak ada duit. Mana di bandara itu segalanya lebih mahal, apalagi setelah check in dan melewati imigrasi. Kecuali sedang transit menunggu pesawat berikutnya, yang penting check in dulu sehingga nggak ribet bawa-bawa barang. Kalau konter belum buka, taro barang di locker atau penitipan bagasi. Setelah itu mulai deh mikir bagaimana caranya membunuh waktu. Ini saya tolongin kasih ide:

[1] Naik business class atau first class adalah yang paling bener karena di bandara disediakan lounge khusus dengan fasilitas lengkap dan makanan berlimpah, contohnya bandara Dubai. Saya aja selalu merasa kekurangan waktu kalo udah berada di situ saking nikmatnya Sayangnya pilihan ini kecil kemungkinan terjadinya bukan?

[2] Daripada bingung mikir cara bunuh waktu, mending tanya bagian Information (lambang “i” warna biru), “If I have … hours to spend, what can I do?”. Petugas Information di bandara manapun pasti bisa berbahasa Inggris kok. Tanya ada kita bisa ngapain aja, atau ada apa aja di dekat bandara yang bisa dikunjungi – kalau perlu tanya langsung “Which one is free?”. Jangan lupa sekalian minta peta bandara, siapa tau dapet ide mau ngapain.

[3] Cari tau apakah ada free city tour yang diselenggarakan oleh bandara. Bila punya waktu luang minimal 5 jam, di bandara Changi Singapura bisa ikut city tour gratis selama 2 jam. Hanya saja jamnya harus pas, kalo tengah malam ya nggak ada.

[4] Kalau masih kuat, jalan-jalan ke Terminal lain. Di bandara Soekarno-Hatta aja saya lebih suka ke Terminal 3 dan ngabisin waktu di sana karena restorannya lebih variatif. Nah di bandara lain juga begitu karena tiap Terminal pasti berbeda. Kalau ada kereta atau shuttle bus gratis, naik aja dan jalan-jalan di Terminal lain.

[5] Bagi perokok, sekarang agak sulit cari smoking room jadi jangan berasumsi di dalam bandara pasti ada, contohnya di bandara Istanbul. Maka puas-puasin deh merokok sebelum check in. Atau check in dulu baru ke luar bandara, biasanya di luar bebas merokok.

[6] Bawa iPod atau MP3 Player, dengerin lagu sambil jingkrak-jingkrak sendiri. Atau sebelumnya isi dulu dengan film, lumayan bisa bunuh waktu sekitar 90 menit – itu pun kalo baterenya nggak abis.

[7] Bawa buku, baca sampe bego. Kalau buku udah tamat, pergi ke toko buku dan baca sepuasnya.

[8] Bawa laptop, browsing via internet. Kalau Wi-Fi pake password, bisa diminta ke bagian Information – itu juga kalo gratis karena seringnya sih bayar. Kalo nggak bawa laptop, cari tempat internet gratis – sialnya kebanyakan ada pas di ruang tunggu sebelum masuk pesawat.

[9] Cari TV dan nonton. Sukur-sukur ada channel berbahasa Inggris sehingga ngerti.

[10] Cari ruang game. Kalo ada, lumayan bisa main dari Xbox consoles gratisan.

[11] Cari kursi pijat gratisan. Lumayan banget untuk ngendorin urat kaki.

[12] Cari viewing gallery. Kalau ada, tempat itu menyenangkan sekali untuk melihat pesawat-pesawat parkir dan bergerak turun-naik.

[13] Makan di bandara itu harganya lebih mahal daripada biasanya. Triknya adalah tanya sama petugas bandara di mana tempat makan karyawan. Contohnya di bandara Changi Singapura, ada food court di basement T3 dengan harga murah. Dengan SGD 3 aja dapet nasi + lauk pauk dan udah kenyang. Dengan variasi makanan yang banyak, saya sih betah berlama-lama nongkrong karena nyoba makanan ini-itu. Kalo di budget airport sih harga makanannya masih terjangkau jadi ya makan aja dan kunyah pelan-pelan biar duduknya bisa lama. Kalo masih kere juga, bawa makanan sendiri yang beli dari luar. Makanan dan minuman bisa dibawa masuk ke bandara sampai sebelum melewati imigrasi.

[14] Pergi ke toko yang menjual makanan. Biasanya ada product tester, nah makan aja bolak-balik nggak bakal dimarahin kok.

[15] Minum dari water fountain yang disediakan di bandara. Kalo perlu bawa botol kosong lalu refill supaya nggak bolak-balik.

[16] Berlama-lama di toilet. Di negara maju rata-rata toiletnya nyaman. Cuci tangan, cuci muka, gosok gigi, sisiran aja. Contohnya di bandara Nagoya Jepang toiletnya punya aneka tombol untuk bidet, spray, bahkan dryer yang langsung mengarah ke alat vital atau pantat.

[17] Pergi ke toko apapun, lihat-lihat barang yang dijual dan perhatiin satu per satu selama-lamanya. Kalau bosan, pindah ke toko lain, dan seterusnya.

[18] Pergi ke toko parfum dan semprotin ke badan. Lumayan ada harum-harumnya, apalagi kalo udah berjam-jam di pesawat. Begitu juga dengan toko kosmetik, kalo cuek nyoba tester-nya lumayan bisa cantik lagi pake lotion, blush on, eye shadow, atau lipstick.

[19] Kalo pede, kenalan aja sama orang yang keliatannya menyenangkan. Biasanya kalo dia sendirian dan bete nunggu sendiri, dia mau kok diajak ngobrol. Kalo beruntung, bisa ditraktir.

[20] Duduk di kursi yang paling banyak dilewati orang, lalu perhatikan mereka yang lalu lalang. Bisa dimulai dengan ngecengin yang cakep, nyela pakaian dan gaya dandanan, atau jadi ngiler sama bawaannya. Kalo iseng kelas berat, buatlah dialog-dialog imajiner di antara orang-orang yang lewat.

[21] Kalau transitnya lama, enakan sih tidur. Tapi di mana? Tidur di kursi bandara di mana pun secara teknis diperbolehkan kok, namanya juga ngantuk. Kalau nggak rame orang duduk, cuek aja selonjor di beberapa kursi. Tapi kalau mau tidur dengan punggung rata, ya cuek aja terlentang di lantai, tapi ini perlu lihat-lihat sekeliling dulu. Kalau ada orang yang lagi asik tidur berarti tempat di sebelahnya bisa untuk tidur juga. Kalau males tidur di sebelah dia, cari pojokan yang jarang dilalui orang. Atau cari mushola dan tidur di situ karena biasanya ada karpet dan nggak berisik.

Jangan lupa pasang telinga baik-baik… jangan-jangan saking keasikan di bandara malah ketinggalan pesawat! Supaya aman, pasang alarm aja dari arloji atau hape minimal sejam sebelum jam keberangkatan supaya bisa jalan pelan mendekati Gate pesawat kita.

Sumber: http://naked-traveler.com

Previous articleBandara Tenzing-Hillary, Nepal
Next articleMembuat Persiapan untuk Liburan