Bandara harus mampu memadukan berbagai moda transportasi yang ada sehingga makin efisien dan terpadu salah satunya dengan dilengkapi jaringan akses darat seperti Kereta Api (KA).
“Hampir semua bandara internasional di dunia pasti terhubungkan jalan rel kerete api. Hanya bandara di Indonesia saja yang tidak pernah memikirkan ada akses jalan rel KA menuju bandara,” kata Palar Transportasi Unika Soegijopranoto Semarang, Djoko Setijowarno, ST, MT kepada BeritaTrans.com di Jakarta, Selasa (8/3).
Menurut Djoko, pembangunan jaringan KA ke bandara di Tanah Air mulai terpikirkan. Maka dari itu terbangunlah KA Bandara Internasional Kualanamu di Medan yang terhubung dengan stasiun besar Medan.
Salah satu bandara yang belum terintegritas dengan KA adalah Bandara International Ahmad Yani di Semarang, Jawa Tengah. “Sebaiknya mumpung belum selesai terbangun dapat segera disusulkan perencanaan pembangunan akses jalan rel ke bandara di Kota Semarang,” saran Djoko.
Djoko mengingatkan dalam RIPNAS (Rencana Induk Perkeretaapian Nasional) 2011 – 2030 telah direncanakan adanya akses jalan rel KA ke bandara, seperti Bandara International Kualanamu di Medan yang sudah tersedia dan Bandara International Minangkabau di Padang yang masih menunggu operasional.
Sedangkan Bandara International Soekarno-Hatta di Tangerang masih sedang dikerjakan, Bandara Internaional Juanda di Surabaya, Bandara Syamsudin Noor di Banjarmasin, Bandara International Adi Sucipto di Yogyakarta sudah tersedia, Bandara Interntional Sultan Mahmud Baddarudin II di Palembang sedang dikerjakan.
“Pembangunan akses jalan rel KA ke bandara sudah merupakan kebutuhan dan sebagai pilihan alternatif moda bertransportasi. Tidak hanya tersedia jalan raya, tetapi penting juga disediakan jalan rel KA yang baik dan representatif,” tegas Djoko.