5 Cara Mengamankan Perangkat dan Data Ketika Travelling

1427
5 Cara Mengamankan Perangkat dan Data Ketika Travelling

Di masa ini, perangkat elektronik menjadi bagian tidak terpisahkan dari kegiatan travelling. Perangkat elektronik membantu orang untuk tetap produktif dan in-touch dengan orang terdekat selama bepergian. Sayangnya, semakin banyak melakukan perjalanan, semakin tinggi pula risiko mengalami serangan siber. Apa saja risikonya dan bagaimana cara menghindarinya?

Risiko serangan siber saat travelling

Ada dua risiko utama yang dapat membuat data personal Anda dicuri dan disalahgunakan ketika bepergian. Risiko pertama adalah ketika ada penjahat yang memiliki akses fisik terhadap perangkat Anda. Risiko kedua adalah peretasan perangkat saat terhubung ke jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman.

  1. Pencurian informasi dari perangkat yang hilang atau tidak diawasi

Perpindahan tempat yang sering dan cepat saat travelling meningkatkan risiko kehilangan/pencurian perangkat. Bisa jadi perangkat tertinggal di hotel saat buru-buru packing mengejar pesawat. Bisa jadi perangkat dicuri saat sedang berdesakan di angkutan umum. Bila tidak dicuri/hilang, perangkat bisa jadi diakses penjahat saat kita meninggalkannya ke toilet/mengisi dayanya di tempat umum. Data personal dapat dengan mudah dicuri dari perangkat yang tidak terkunci atau akun-akun yang secara konstan ter-log in.

  1. Peretasan perangkat melalui Wi-Fi publik

Ketika travelling, Wi-Fi publik di bandara, hotel, restoran, cafe, taman, atau museum sering kali menjadi penyelamat. Terutama ketika Anda baru saja sampai di negara lain dan belum sempat membeli nomor lokal. Atau ketika Anda baru sampai di daerah terpencil dan penyedia internet Anda lemah sinyalnya.

Akan tetapi, justru karena mudah diakses semua orang, , Wi-Fi publik memiliki potensi bahaya. Sinyal Wi-Fi hanyalah gelombang radio, maka siapapun di dalam jangkauannya dapat dengan mudah “mendengarkan” apa yang Anda kirim dan terima.

Terkadang peretas bahkan memasang kembaran jahat di jangkauan yang sama dengan Wi-Fi publik. Dengan menyamarkannya melalui nama yang mirip, peretas menjebak orang-orang yang kurang teliti memperhatikan nama hotspot yang asli. Bila terkoneksi dengan jaringan tersebut, seluruh komunikasi Anda dapat dibaca. Akan sangat berbahaya bila di saat yang sama Anda membuka akun online banking/finansial lainnya.

Beberapa tempat mungkin menyediakan Wi-Fi berbayar, dan Anda mungkin berpikir bahwa Wi-Fi jenis ini lebih aman. Meski aksesnya lebih terbatas, bukan berarti Wi-Fi berbayar lebih aman. Hal ini karena tetap tidak ada enkripsi untuk melindungi pertukaran data.

Tips keamanan siber selama travelling

Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu mempraktikkan perilaku online yang aman selama perjalanan domestik dan internasional. Berikut 5 tips keamanan siber yang dapat Anda terapkan selama bepergian:

  1. Jangan meninggalkan perangkat di tempat umum tanpa pengawasan

Bila Anda harus ke toilet di tempat umum, sebisa mungkin bawalah perangkat bersama Anda. Bila Anda tidak dapat membawanya, pastikan bahwa perangkat Anda tersimpan di tempat yang aman dan terkunci secara fisik, seperti koper dengan gembok. Titipkan kepada orang yang Anda percaya bila Anda bepergian bersama orang lain, atau titipkan kepada pihak keamanan bila Anda bepergian sendirian. Jangan berada terlalu jauh dan awasi selalu perangkat Anda ketika Anda menaruhnya di counter pengisian daya.

  1. Persulit akses ke perangkat dan akun Anda

Sebelum Anda pergi, pastikan semua perangkat dilindungi dan dikunci oleh fitur keamanan seperti password, pin, atau kunci biometrik. Log out semua akun penting seperti email, banking, platform kerja, dan media sosial. Hapus semua riwayat pencarian, cookies, dan pengisian otomatis username dan password.

Perkuat keamanan akun dengan autentikasi dua langkah. Username dan password tidak cukup untuk melindungi akun-akun penting tersebut. Gunakan fitur pengaman berupa biometrik, pengiriman kode OTP, atau token. Dengan demikian, bila dalam skenario terburuk perangkat Anda hilang, data-data personal yang ada di dalamnya \ tetap aman dan Anda tidak akan mengalami kerugian lebih jauh.

  1. Matikan koneksi jaringan otomatis

Beberapa perangkat akan secara otomatis mencari dan terhubung ke jaringan Wi-Fi atau Bluetooth yang tersedia dalam jangkauan. Koneksi otomatis ini membuka pintu bagi penjahat dunia maya untuk mengakses perangkat Anda. Pastikan Anda selalu menonaktifkan fitur ini ketika tidak digunakan, sehingga Anda dapat memilih kapan hendak terhubung ke jaringan yang aman.

  1. Pasang antivirus dan firewall di semua perangkat Anda

Sangat penting menginstall dan memperbarui perangkat lunak antivirus di semua perangkat yang Anda bawa. Dengan demikian, perangkat dan data akan terlindung dari kerusakan sistem atau pencurian data akibat virus, malware, atau ransomware.

  1. Selalu waspada dan gunakan VPN saat menggunakan Wi-Fi publik

Selalu pastikan nama hotspot yang tepat dengan pemiliknya sebelum Anda terkoneksi. Jangan membagikan informasi personal, melakukan pembelian atau transaksi banking di jaringan Wi-Fi publik. Gunakan mobile data atau koneksikan laptop dengan portable hotspot di smartphone Anda sendiri sebisa mungkin.

Bila Anda terpaksa mengakses data sensitif melalui Wi-Fi publik, satu-satunya cara untuk mengamankannya adalah dengan menggunakan VPN. VPN akan mengenkripsi secara seluruh informasi personal Anda. Dengan cara ini, VPN mengamankan pertukaran data yang terjadi, sehingga peretas tidak dapat membobolnya. Pastikan Anda telah meng-install VPN di seluruh perangkat sebelum bepergian.

Previous article6 Festival Budaya di Indonesia, Wajib Datangi Minimal Sekali Seumur Hidup!
Next articleCatat dan Kunjungi DXI Virtual Expo 2021